Aceh Tenggara, Jurnalkota.online
Mafia proyek diniliai bayak pihak, terus berkembang dan berakar di Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Kabupaten Aceh Tenggara saat pelaksanaan tender proyek pada tahun 2023.
Seperti informasi yang berkembang saat ini, ada oknum Kelompok Pemilihan (Pokmil) yang diduga menjadi mafia proyek dengan cara bekerjasama dengan rekanan untuk memenangkan sebuah perusahaan.
Setelah perusahaan dan rekanan menang, paket proyek itu lantas dijual kepada pihak lain dengan biaya berkisar 6% hingga 10% dari nilai kontrak pada proyek itu.
Selain itu, informasi yang beredar dalam pelaksanaan tender proyek diduga ada keterlibatan oknum pejabat teras di daerah setempat, keterlibatan pejabat teras itu diduga memberikan sejumlah uang pelicin untuk memuluskan pemenang tender proyek pesanannya.
Informasi ini sempat membuat sejumlah kalangan merasa khawatir akan kondisi proyek yang akan dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Sebab, besarnya biaya yang dikeluarkan oleh pihak rekanan untuk mendapatkan proyek dari hasil jual beli dari oknum rekanan yang memenangkan paket pekerjaan, karena telah menggelontorkan biaya yang dinilai cukup besar.
Sementara, Kabag UKPBJ Aceh Tenggara, Sapta Marga, saat konfirmasi di ruang kerjanya mengaku tidak mengetahui yang dilakukan Pokmil itu. “Memang saya juga ada mendengar Informasi tersebut, namun tidak ada buktinya. Kalau ada buktinya sampaikan kepada saya akan saya tindak tegas Pokmil tersebut,” kilahnya. Selasa (18/07/2023).
Sapta Marga juga mengakui secara tugas, kuasa telah diserahkan ke Pokmil, melalui surat keputusan (SK) yang di keluarkan oleh UKPBJ. Dan melalui SK itu secara aturan Pokmil memang berhak menentukan pemenang dan pihak pemenang akan melengkapi segala administrasi sesuai dengan ketentuan. Namun demikian, katanya, jika ada temuan dan permainan Pokmil dalam menentukan pemenang tender ini pihak UKPBJ akan melakukan tindakan keras.
Sapta Marga, enggan memberikan keterangan lebih lanjut siapa saja yang tertera di dalam SK Pokmil yang Dia tanda tangani.
“Yang jelas Pokmil itu berasal dari lingkungan UKPBJ yang tidak bisa saya sebut namanya karena itu rahasia untuk menghindari main mata antara pihak peserta lelang,” pungkas Kabag UKPBJ Agara, Sapta Marga. (Yuda)