Menu

Mode Gelap
Ansar Ahmad: Pulau Penyengat Harus Jadi Triger Destinasi Wisata Religi dan Heritage How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Megapolitan · 4 Apr 2023 05:10 WIB ·

KIBMA Beri Masukan ke Kementrian ATR/BPN Soal Mafia Tanah


					Erros Djarot Ketua Umum KIBMA (Komite Indonesia Bebas Mafia) mengungkapkan, bahwa sampai saat ini belum ada terobosan yang signifikan dari Kementrian ATR/BPN soal perkara sengketa atas tanah termasuk lambannya penyelesaian program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Langsung). Perbesar

Erros Djarot Ketua Umum KIBMA (Komite Indonesia Bebas Mafia) mengungkapkan, bahwa sampai saat ini belum ada terobosan yang signifikan dari Kementrian ATR/BPN soal perkara sengketa atas tanah termasuk lambannya penyelesaian program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Langsung).

Jakarta, Jurnal Kota.online

Masih corat marutnya penyelesain sengkata tanah di indonesia membuat KIBMA memberikan solusi kepada Kementrian ATR/BPN (Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional).

Penyampaian solusi itu setelah KIBMA mengadakan pertemuan dengan para ‘Korban Mafia Tanah dan Aktivis’ dilanjutkan buka puasa di Markas KIBMA, jln Penjernian, Tanah Abang Jakarta Pusat. Jumat, (31/3/2023).

Pada kesempatan itu, Erros Djarot Ketua Umum KIBMA (Komite Indonesia Bebas Mafia) mengungkapkan, bahwa sampai saat ini belum ada terobosan yang signifikan dari Kementrian ATR/BPN soal perkara sengketa atas tanah termasuk lambannya penyelesaian program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Langsung).

“Belum adanya terobosan berarti, makanya KIBMA memberikan solusi buat Kementrian ATR/BPN,” ujarnya.

KIBMA, sambungnya, akan memberikan masukan serta solusi permasalahan terhadap korban mafia’ masih banyaknya perkara sengketa tanah yang di anggap belum memuaskan rasa keadilan dan belum sempurnanya pelaksanaan PTSL di Indonesia.

Erros pun mewanti-wanti pada Pemerintah jangan bermain-main dengan tanah warga, bila kepercayaan warga sudah habis bisa menjadi gulungan es yang memuncak dan ini sangat bahaya.
Makanya, lanjut Erros, KIBMA nantinya akan memberikan solusi terhadap keluhan para korban mafia tanah.

“Jangan sampai penguasaan tanah dimiliki oleh segelintir atau sekelompok orang melalui praktek mafia tanah. Dan akan menimbulkan rasa kecemburuan yang berdampak pada kesenjangan sosial,” tegasnya.

Erros juga menyampaikan pada Pemerintah Joko Widodo, harus peka terhadap permasalah mafia tanah yang menjadi momok menakutkan bagi warga.

“Pola praktek mafia kalau dilihat berlabu di pengadilan, sedang warga ada yang awam dan ekonomi lemah. Ujungnya pasti kalah,” tandasnya.

Sementara itu Beathor Suryadi, Wakil Ketua KIBMA menyarankan, agar semua korban harus mempunyai hak alas dasar yang kuat dan di daftarkan (diregistrasi) di KIBMA.

“Persyaratan administrasi harus lengkap, baik kepemilikan dasar atas tanah dan riwayat tanah (warkah) harus ada. Sehingga bila didampingi KIPMA sudah ada dasar kuat,” terangnya.

Beathor juga menambahkan bila terjadi sengketa, maka tinggal adu data saja. “Bila terjadi pencaplokan tanah maka adu data inilah yang terpenting. Bukan kekuatan super body” tambahnya.

Perlu diketahui, acara sialhturahmi itu dihadiri sekitar 40 orang dari korban atas mafia tanah termasuk dari Kabupaten Tobasa Sumatra Utara.

(Erwinsyah Lbs)

Artikel ini telah dibaca 32 kali

Baca Lainnya

Sudin Bina Marga Jakbar Kebut Penutupan Jalan Raya Berlobang

19 September 2023 - 05:27 WIB

Kelurahan Glodok Lakukan Penataan Kawasan Pinggir Kali Blandongan

14 September 2023 - 08:00 WIB

Prema Jaya Textile dan Tailors Dukung PWI Jaya ke Kongres di Bandung

14 September 2023 - 06:59 WIB

UP PKB Kedaung Kali Angke Gelar Uji Emisi di Terminal Kali Deres

14 September 2023 - 06:24 WIB

Wamenkumham RI Apresiasi Pentas Seni Kolaborasi Bapas se-DKI Jakarta

12 September 2023 - 14:03 WIB

Ketua Umum PADI Hadir Menyapa Masyarakat Jakarta

11 September 2023 - 10:03 WIB

Trending di Megapolitan