Jakarta, Jurnalkota.online
Pekerjaan peningkatan Jalan Bangun Nusa Raya. Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng. Kota Administrasi Jakarta Barat, yang dikerjakan oleh PT. Bachtiar Marpa Prima, dengan nomor kegiatan 1.03.10.101, sub kegiatan Nomor 1.03.10.1.01.10, mulai dikerjakan 22 Mei tahun 2023, dengan batas waktu 05 juli 2023, telah mengalami keretakan di beberapa titik sampai kebawah.
Jalan Bangun Nusa Raya yang dikerjakan PT. Bachtiar Marpa Prima, yang berasal dari Anggaran Perbelanjaan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2023, baru selesai dikerjakan, telah mengalami keretakan (patah).
Menanggapi hal itu, Lukma HD sebagai pengamat Tata Kota mengatakan, keretakan pada beton bisa terjadi karena beberapa faktor seperti; Terjadi susut pada beton,
tidak melakukan perawatan,
beban berlebih di atas kemampuan beton struktur, campuran material yang tidak sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan, bahan-bahan material yang digunakan tidak sesuai dengan standar, kesalahan struktur tulangan, Tanah labil.
“Salah satu faktor di atas itu kalau tidak sesuai dalam pekerjaan kontruksi baik jalan, maupun bangunan akan berakibat sesudah vinising pekerjaan itu selesai,” kata Lukman pada saat di hubungi melalui WhatsApp Minggu (20/8/23).
Kondisi Jalan Bangun Nusa Jaya, yang ditemukan patahan akibat retak rambut hingga ke dasar coran.
Lukman juga menegasakan, keretakan pada Jalan Bangun Nusa Raya, baru sebulan selesai dikerjakan sudah mengalami keretakan ini bisa dikatakan cacat mutu. Seharusnya pihak kontraktor bisa memperbaiki.
“Banyak cara untuk melakukan perbaikan seperti dibongkar ulang dan dicor kembali pada segment tersebut, atau dilakukan injeksi beton pada bagian yang retak, sehingga celah beton yg retak menyatu kembali dan jalan layak digunakan,” tegas Lukman.
Dia juga menambahkan, terkadang keretakan pada jalan yang dikerjakan itu selalu digampangkan oleh pihak penyelenggara. Kalau ditanya, hal biasa itu pada jalan. Kalau retak rambut berarti tidak sampai pada dasar jalan yang dibetonisasi. Kalau sampai ke dasar jalan yang berati itu patah, adanya ke patahan pada jalan yang baru selesai dikerjakan. Sehingga akan mengurangi kekuatan jalan tersebut.
“Retak rambut itu cuman dipermukaan, kalau sampai retaknya ke dasar jalan, itu bukan retak, tapi patah, ini akan mempengaruhi kwalitas terhadap ketahanan konstruksi jalan, hal ini yang mengakibatkan jalan raya di Negara kita ini tidak tahan lama, 5 tahun dibangun lagi, sehingga proyek itu bisa dikatakan proyek abadi,” tambah Lukman.
Cacat Mutu dalam pekerjaan seharusnya ini belum bisa dibayar kalau belum diperbaiki. Sebelum perbaikan harus dilakukan pemilihan metode perbaikannya dan harus dianalisa penyebab keretakannya, sehingga tepat pada saat perbaikan nanti.
“Kita lihat aja banyak pekerjaan jalan yang cuman disiram dengan silent, padahal silent itu cuman perekat sementara, itu tidak bertahan lama, kalau sudah di siram dengan silent itu pasti dibayar, seharusnya jangan dibayar kalau masih ada keretakan,” tutup Lukman.
Terkait adanya pekerjaan Jalan Bangun Nusa Raya yang retak, Kasudin Bina Marga Jakarta Barat pada saat di hubungi lewat WhatsApp, belum memberikan tanggapan, tanggapan Sudin Bina Marga akan dimuat pada tayangan berikutnya.
Penulis : Haris
Sumber : Lukman HD aktifis sebagai pengamat tata kota