Menu

Mode Gelap
Ansar Ahmad: Pulau Penyengat Harus Jadi Triger Destinasi Wisata Religi dan Heritage How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Pendidikan · 14 Jul 2023 12:38 WIB ·

Romo Benny Ajak Masyarakat Menerapkan Ideologi Pancasila


					Pakar Komunikasi Politik dan juga Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo (Romo Benny) saat mengisi Podcast yang di gelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Koordinatoriat Jakarta Barat. Perbesar

Pakar Komunikasi Politik dan juga Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo (Romo Benny) saat mengisi Podcast yang di gelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Koordinatoriat Jakarta Barat.

Jakarta Jurnalkota.online

Pakar Komunikasi Politik dan juga Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo atau yang dikenal dengan Romo Benny,  mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menerapkan ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari hari terlebih kepada anak sejak usia dini.

Hal itu diungkapkannya saat mengisi podcast yang di gelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Koordinatoriat Jakarta Barat bersama Host Teuku Faisal di Balai Wartawan PWI Jakarta Barat, Kantor Walikota ADM Jakarta Barat Gedung C1 Kembangan Jakarta Barat bekerja sama dengan Radio Nusantara Indovwt 109 Pelangi Room, Kamis (13/7/2023)

Romo Benny menjelaskan, pengamalan pancasila itu salah satunya harus ditanamkan pada anak sejak usia dini. Karena apa yang dilakukan orang tua itu akan menjadikan cermin bagi mereka anak anak.

“Contoh, kalau ada orang tua kesulitan untuk menyeberang jalan, kemudian anak-anak itu datang untuk membantu. Itu salah satu bentuk penghormatan dan saling tolong menolong. Contoh lain umpama naik bus kota ada orang tua, anak mudah mengalah untuk memberikan tempat duduknya kepada orang tua. Itu salah satu bentuk menghormati pada orang tua. Contoh kongkrit itu harus diajarkan sejak usia dini,” ujarnya saat menjawab pertanyaan dari Dida Widiani, Guru SMAN 7 di Kota Bogor.

Romo Benny juga menambahkan bahwa saat ini sudah zamannya gadget, anak anak usia dini juga bisa divisualkan dalam bentuk vidio pendek atau animasi. Sehingga bisa menjadikan pendidikan role model bagi anak anak di usia dini.

“Contoh-contoh kongkrit itu yang akhirnya menjadi kebiasaan. Kalau kebiasaan baik itu tidak ditanamkan sejak dini maka jangan salahkan anak-anak tidak memahami ideologi Pancasia. Maka praktek itu bisa menjadikan Pancasila memunculkan dua Ideologi, yaitu ideologi hidup dan ideologi kerja. Idiologi hidup itu apa? Contoh; menghormati orang tua, gotong-royong, menghargai perbedaan, menghormati perbedaan. Dalam perayaan hari-hari besar, anak anak memberikan salam. Kan harus dididik melalui pendidikan usia dini,” ujarnya.

Lebih lanjut Romo Benny memaparkan, ideologi kebijakan, kebijakan itu menjadi ideologi praktis, lewat sebuah kurikulum. Kurikulum itu mesti diajarkan.

Romo Benny menyampaikan bahwa untuk pengajaran pendidikan Pancasila di tahun pelajaran baru ini, akan berisi 70 persen praktek dan 30 persen pengetahuan. Karena itu nanti akan ada buku refrensi utama. Buku untuk murid dan buku untuk guru. Buku itu akan jadi panduan dunia pendidikan mulai dari usia dini sampai SMA.

Romo juga menjelaskan bahwa Jawa Tengah menjadi percontohan untuk menerapkan buku yang dibuat BPIP dan Kementerian Pendidikan.

“Buku ini ditulis oleh hampir 200 penulis yang berkumpul dari seluruh indonesia dan jadi buku rujukan, buku untuk guru dan untuk murid. Kami baru menyelesaikan revisinya, sehingga diharapkan bisa siap dicetak. Provinsi Jawa Tengah menjadi projek pertama,” katanya.

Kalau kita melihat hasil survey dari berbagai perguruan tinggi diantaranya SETARA institute, UGM, bahkan juga media Kompas di beberapa kota besar Jakarta, Solo, dan Padang, menunjukan bahwa 85 persen anak anak SMA mengatakan bahwa ideologi Pancasila itu tidak menjadi ideologi permanen. Dan itu bukan menjadi kesalahan bagi anak-anak, karena pendidikan Pancasila hampir 25 tahun hilang sejak setelah Reformasi. Pendidikan pancasila tidak menjadi pelajaran utama. Sudah diganti dengan PPKN.

Didalam PPKN, dominasi yang lebih banyak tentang kewarganegaraan. Tapi pendidikan karakter tidak, inilah akibatnya. Jadi inikan kesalahan rezim, harusnya yang dikoreksi bukan membunuh pendidikan Pancasilanya. Itu kan tidak objektif. Kita ini negara besar, pendidikan ideologi itu harus ditanamkan. Contoh, kalau dulu kita setiap hari senin itu upacara bendera dan lagu Indonesia Raya kita nyanyikan dan membaca bersama-sama teks pancasila. Sekarang semua itu hampir punah. Jadi jangan salahkan anak-anak kita kalau tidak memahami pancasila dan wawasan kebangsan. Jangan salahkan generasi muda tapi yang salah para elitnya,” tegasnya. (Awal)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

Baca Lainnya

Hadiri HUT ke-45 Smanda Tanjungpinang, Ansar Ahmad Beri Suntikan Semangat untuk Siswa

21 September 2023 - 07:51 WIB

YARA dan PWI Teken MoU Bantuan dan Pendidikan Hukum

20 September 2023 - 12:52 WIB

Ansar Ahmad Beri Motivasi kepada Pelajar SMAN 5 Batam

20 September 2023 - 10:01 WIB

Kunjungi SMAN 1 Kundur, Ansar Ahmad Beri Motivasi kepada Siswa

18 September 2023 - 10:10 WIB

Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang Luncurkan Kelas Internasional Prodi D-III

15 September 2023 - 12:08 WIB

Kunjungi SMKN 5 Batam, Ansar Ahmad Motivasi Siswa Manfaatkan Bonus Demografi 2030

11 September 2023 - 11:07 WIB

Trending di Pendidikan