Lebak, Jurnalkota.online
Aparat Penegak Hukum (APH), harus mengusut tuntas aktivitas galian tanah merah yang menelan dua korban jiwa meninggal dunia, di Desa Kaduagung Tengah, Kecamatan Cibadak, Rangkasbitung, Mandala, Kabupaten Lebak-Banten.
Hal ini dikatakan Apriyana, yang mengaku sebagai pimpinan Relawan Pembela Masyarakat (RPM) dia mengatakan, Kecelakaan yang hingga mengakibatkan dua orang meninggal dunia yang terkubur akibat longsornya tanah tersebut diduga akibat kelalaian kerja, dimana Boss tambang galian tanah sebelumnya diduga tidak memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Ada 2 orang yang meninggal di tanah galian pada Hari Kamis (26/10/2023). Sekitar pukul 11. 30 WIB, kedua korban tersebut di antaranya inisial D (19) tahun Sopir Truk tronton Warga Sajira, dan Inisial A (30) Tahun warga Cibadak, Kabupaten Lebak. Banten,” kata Apriyani.
Apriyani juga menjelaskan, seharusnya para penambang tersebut ada perlindungan untuk mengantisipasi kecelakaan kerja.
“Sebelum dimulai pekerjaan tanah yang akan di gali di ukur dan di uji terlebih dahulu bagaimana kondisi kontur tanah, sehingga tidak sampai terjadi kecelakaan, ini sebagai antisipasi itu harus di lakukan sebelumnya,” tegas Apriyana, Sabtu (28/10/2023).
Di tempat yang sama, Imam meminta, agar pihak Aparat Penegak Hukum mengusut peristiwa tersebut hingga tuntas, baik mulai dari izin yang harus memiliki Izin Pertambangan Rakyat (IPR) dan juga dugaan para pekerja tidak diberi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Kami minta semua di usut tuntas, siapa saja oknum didalamnya. Jangan sampai hanya mencari keuntungan saja, tapi ketika terjadi kecelakaan malah tidak tanggung jawab, apalagi ini sudah menelan korban jiwa dua orang warga, tentu harus di kawal secara serius,” kata Imam.
Aris salah seorang pengendara yang melintas membenarkan kejadian tersebut. Ia juga sempat melihat ke lokasi adanya ramai-ramai warga yang meninggal dunia di lokasi galian.
“Ya, pas saya melintas ada ramai di lokasi galian, saya kesana dan bertanya, ada dua orang korban yang tertimbun tanah, tapi pas saya tanya Boss galiannya entah kemana gak ada yang tau,” kata Aris.
Sementara itu, Kapolsek Cibadak AKP Suparja, membenarkan, adanya korban jiwa di lokasi galian diduga akibat tertimbun tanah longsor.
“Iya benar, ada korban 2 orang diduga akibat tanah longsor,” kata Kapolsek AKP Suparja secara singkat.
Penulis : Noma
Sumber : Relawan RPM