Lebak, Jurnalkota.online
Satu orang siswa SDN 3 Muncang Kopong Desa Muncang Kopong, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak. BK (8) tahun, tewas tertimpa pagar tembok Jumat (2/9/2023), diduga akibat kelalaian pihak sekolah yang tidak segera perbaiki bangunan pagar tembok yang sudah rusak.
Ahmad Bachtiar yang biasa akrab disapa Abak, ketua Forum Wartawan Lebak (Forwal) angkat bicara, musibah memang datang dari Allah SWT akan tetapi ada ikhtiar,
“Musibah datang karena keteledoran manusia. Apa lagi sekolah diberikan wewenang oleh Negara untuk memanage dan mendidik anak Bangsa sesuai regulasi yang ada,” kata Ahmad Bachtiar, Sabtu (2/9/2023) di tempatnya.
Dia juga menegaskan, ketika nyawa anak didik hilang di areal sekolah, berarti tanggung jawab dari pihak sekolah, kalaupun ada kesepakatan di antara kedua belah pihak bukan berarti masalah seperti ini jadi selesai. Seharusnya aparat penegak hukum disini bisa turun apakah benar tembok sekolah itu tidak perawatan selama ini.
“Kalaupun ada kata sepakat diantara kedua belah pihak, seharusnya pihak berwewenang turun untuk tangan faktor apa sebenarnya, apakah benar selama ini tidak perawatan dalam tembok sekolah itu,” tegasnya.
Mujani Kepala Sekola SDN 3 Muncang Kopong saat di hubungi awak media melalui WhatAppnya beberapa kali tidak menjawab, padahal Handpone yang dihubungi dalam keadaan aktif atau berdering, Sabtu (2/9/2023).
Berita ini akan tetap di konfirmasi pada pihak terkait, jawaban pihak terkait akan dimuat pada kolom berikutnya.
Penulis : Noma